Makalah Perekonomian Indonesia
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persoalan-persoalan ekonomi pada
hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber
pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan
jasa.
Seperti yang kita ketahui bahwa yang
menentukan bentuk suatu sistem ekonomi adalah lembaga-lembaga, khususnya
lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.
Pergulatan pemikiran tentang sistim
ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah dimulai sejak
Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran
tersebut masih terus berlangsung.
Bung Hatta selain sebagai tokoh
Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman
pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang
menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia
telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung
Hatta sistem ekonomi yang baik harus berasaskan kekeluargaan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian perekonomian
Indonesia?
2. Sebutkan dan jelaskan periodisasi
perekonomian Indonesia!
3. Apa aspek pendukung perekonomian
Indonesia?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui tentang perekonomian Indonesia.
2.
Memahami dan mengerti tentang periodisai perekonomian Indonesia.
3.
Mengetahui aspek pendukung perekonomian Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perekonomian Indonesia
Pada
awal Indonesia berdiri terdapat banyak tokoh yang merumuskan sistem ekonomi
yang tepat untuk bangsa Indonesia baik secara kelompok maupun individu. Seperti
halnya Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di Amerika di tahun 1949
menegaskan bahwa sistem yang dicitakan adalah ekonomi secara campuran namun
dalam prosesnya di sepakati suatu bentuk ekonomi yang baru yang dinamakan sebagai
Sistem Ekonomi Pancasila di dalamnya terdapat unsur yang penting yang
disebut dengan Demokrasi Ekonomi.
a. Perekonomian
yang disusun atas usaha bersama dengan asas kekeluargaan.
b. Cabang
produksi yang memiliki arti penting bagi negara dalam mengusai hajat hidup
orang banyak.
c. Warga
negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan banyak orang.
d. Hak
milik seseorang diakui dan pemanfaatannya tidak boleh berbeda dengan
kepentingan masyarakat.
e. Daya
kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya.
f. Fakir
miskin serta anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Perekonomian
Indonesia tidak akan mengizinkan adanya Liberalisme yaitu adanya kebebasan
usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan adanya eksploitasi kaum
ekonomi yang lemah dan terjajah dan mengakibatkan jarak yang jauh antara kaya
dan miskin.
Etatisme merupakan keikut sertaan pemerintah yang dominan sehingga dapat mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat yang berkembang dan bersaing secara sehat.
Monopoli merupakan suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi yang terlalu dominan sehingga tak memberikan pilihan lain terhadap konsumen untuk tak mengikuti si pemonopoli.
Terdapat faktor yang menyebabkan kegagalan sistem ekonomi Indonesia, antara lain :
Etatisme merupakan keikut sertaan pemerintah yang dominan sehingga dapat mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat yang berkembang dan bersaing secara sehat.
Monopoli merupakan suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi yang terlalu dominan sehingga tak memberikan pilihan lain terhadap konsumen untuk tak mengikuti si pemonopoli.
Terdapat faktor yang menyebabkan kegagalan sistem ekonomi Indonesia, antara lain :
a. Program
yang disusun oleh tokoh yang bukan bidangnya, yaitu oleh tokoh politik sehingga
terlalu menitik beratkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
b. Gagalnya
dana negara yang seharusnya untuk kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk
kepentingan politik dan perang.
c. Terdapat
kecenderungan pengaruh dengan sistem ekonomi yang tidak sesuai dengan kondisi
masyarakat di Indonesia.
d. Akibat
dari ditimbulkan sistem etatisme di Indonesia.
Pelaku Ekonomi.
Pelaku Ekonomi.
Di dalam ilmu ekonomi mikro kita dikenal
tiga pelaku ekonomi, antara lain :
1. Pemilik
faktor produksi
2. Konsumen
3. Produsen
Namun di dalam ilmu ekonomi makro ada :
1. Sektor
rumah tangga
2. Sektor
swasta
3. Sektor
pemerintah
4. Sektor
luar negeri
Sehingga
dalam perekonomian indonesia dikenal dengan tiga pelaku pokok yaitu:
1. Koperasi
2. Sektor Swasta
3. Sektor pemerintah
Konsep
trilogi pembangunan yang masing-masing dalam pelaku memiliki fungsi sebagai
berikut:
1.
Koperasi
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi serta peran koperasi yaitu :
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi serta peran koperasi yaitu :
a.
Membangun serta mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya guna meningkatkan kesejahteraan
ekonomi maupun sosial mereka.
b.
Ikut serta secara aktif dalam upaya
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c.
Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan serta
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai acuannya.
d.
Berusaha agar mewujudkan serta mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan hasil usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
serta demokrasi ekonomi.
2.
Sektor Swasta
Peran dari sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
Peran dari sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
a.
Membantu meningkatkan produksi masal nasional.
b.
Menciptakan kesempatan serta lapangan kerja baru.
c.
Membantu pemerintah di dalam usaha pemerataan pendapatan.
d.
Membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
e.
Menambah sumber devisa untuk pemerintah.
f.
Meningkatkan sumber pendapatan negara dengan melalui pajak.
g.
Membantu pemerintah dalam memakmurkan bangsa.
3.
Sektor Pemerintah
Secara umum sektor pemerintah memiliki fungsi :
Secara umum sektor pemerintah memiliki fungsi :
a.
Mengelola cabang-cabang produksi dalam menguasai hajat hidup
orang banyak.
b.
Sebagai pengelola kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
secara efektif dan efisien.
c.
Sebagai alat pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan dalam
bidang ekonomi.
d.
Menyediakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat sehingga
dapat menyerap tenaga kerja.
4.
Ekonomi Indonesia
Indonesia mempunyai ekonomi berbasis pasar yang mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah saat ini memiliki lebih dari 164 BUMN serta menetapkan harga beberapa barang pokok yang diantaranya termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai di pertengahan 1997, pemerintah telah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambil alihan pinjaman bank yang tak berjalan dan aset perusahaan melalui suatu proses pen-strukturan hutang
Indonesia mempunyai ekonomi berbasis pasar yang mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah saat ini memiliki lebih dari 164 BUMN serta menetapkan harga beberapa barang pokok yang diantaranya termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai di pertengahan 1997, pemerintah telah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambil alihan pinjaman bank yang tak berjalan dan aset perusahaan melalui suatu proses pen-strukturan hutang
2.2 Periodisasi Perekonomian
Indonesia Setelah Kemerdekaan
Periodisasi
perekonomian Indonesia bisa kita amati setelah masa kemerdekaan. Setelah
kemerdekaan, Indonesia segera melakukan pembenahan, termasuk dengan
perekonomiannya. Sistem perekonomian yang sebelumnya diatur dan ditetapkan oleh
pemerintah Belanda perlahan diubah oleh pemerintah Indonesia. Setelah
kemerdekaan, Indonesia mengalami perubahan era pemerintahan. Setiap era
pemerintahan memiliki periodisasi perekonomian yang berbeda-beda.
Perbedaan
periodisasi perekonomian ini terjadi karena pengaruh beberapa bentuk sistem
perekonomian yang berlaku di dunia. Masa kepemimpinan juga ikut memberikan
pengaruh terhadap periodisasi perekonomian di Indonesia setelah kemerdekaan.
Indonesia segera melakukan pembenahan pemerintahan termasuk dengan sistem
perekonomian. Selama penjajahan, perekonomian negara dan swasta dikuasai oleh
penjajah, sehingga banyak rakyat yang hidup dalam garis kemiskinan.
Masa Orde Lama
Periodisasi
perekonomian di Indonesia yang pertama setelah kemerdekaan terjadi pada masa
Orde Lama. Orde Lama ini Indonesia dipimpin oleh Soekarno. Pada masa ini,
kondisi Indonesia masih belum stabil, terutama dalam bidang perekonomian.
Perekonomian pada masa ini kondisi keuangan Indonesia sangatlah buruk. Kondisi
keuangan yang buruk ini terjadi disebabkan terjadinya berbagai masalah berikut.
·
Inflasi yang sangat
tinggi terjadi pada masa orde lama yang disebabkan karena beredarnya lebih dari
satu mata uang dengan tidak terkendali.
·
Pada 1946, panglima
Belanda dalam AFNEI memberlakukan uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai oleh
sekutu.
·
Pada bulan Oktober
tahun 1946, pemerintah Indonesia mengeluarkan uang kertas yang baru, yaitu
Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti mata uang Jepang. Banyaknya
jumlah mata uang di Indonesia ini menyebabkan kenaikan harga yang tidak stabil.
·
Terjadinya blokade
ekonomi yang dilakukan oleh Belanda sejak Noveber 1945 yang bertujuan untuk
menutup pintu perdagangan luar negeri.
·
Indonesia melakukan
berbagai upaya untuk mengatasi kesulitan yang tejadi dalam bidang ekonomi masa
itu seperti program pinjaman nasional yang dilakukan oleh menteri keuangan,
menembus blokade ekonomi dengan melakukan diplomasi beras ke negara India,
melakukan kontak dengan perusahaan swasta di Amerika, sampai menembus blokade
Belanda di wilayah Sumatera.
Itulah kondisi perekonomian Indonesia
untuk periodisasi masa orde lama yang masih mengalami masa-masa sulit.
Masa Demokrasi Liberal
Periodisasi
kedua setelah masa Orde Lama sesudah kemerdekaan adalam masa demokrasi Liberal.
Masa ini, periodisasi perekonomian di Indonesia disebut masa liberal karena
dalam praktik politik dan ekonominya menggunakan paham pemikiran liberal.
Perekonomian Indonesia pada masa ini diserahkan kepada pasar sebagaimana yang
terdapat dalam mahzab klasik liberal yang dinyatakan oleh Laissez Faire Laissez
Passer. Pada masa ini, pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing
dengan pengusaha yang nonpribumi, khususnya pengusaha dari Cina atau keturunan
Cina.
Periodisasi
perekonomian pada masa demokrasi liberal ini bukannya memberikan solusi ke arah
perbaikan perekonomian di Indonesia setelah kemerdekaan, tetapi malah semakin
memburuk. Oleh karena itu, pemerintah segera melakukan tindak antisipasi untuk
mengatasi kondisi tersebut dengan cara sebagai berikut.
·
Diberlakukannya
pemotongan nilai mata uang yang terjadi pada tanggal 20 Maret 1950 oleh Gunting
Syarifudin untuk mengurangi jumlah mata uang yang beredar.
·
Membuat program Benteng
dalam kabinet Natsir, yaitu sebuah langkah yang ditempuh untuk menumbuhkan
wiraswastawan dari kalangan pribumi serta mendorong importir nasional untuk
bisa bersaing dengan perusahaan impor dari asing. Namun, di tengah
perjalanannya, program ini gagal diimplementasikan karena sifat pengusaha
pribumi yang cenderung konsumtif.
·
Pada tanggal 15
Desember 1951, mengubah Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia
melalui Undang-Undang No.24 Tahun 1951 yang berfungsi sebagai bank sentral dan
sirkulasi.
·
Terjadinya pembatalan
secara sepihak atas hasil yang telah dicapai dalam perjanjian KMB dan salah
satunya termasuk dibubarkannya Uni Indonesia Belanda atau negara boneka
Belanda.
Masa Demokrasi Terpimpin
Memasuki
masa demokrasi terpimpin, sektor perekonomian di Indonesai diatur oleh
pemerintah. Hal ini terjadi sebagai akibat dari dikeluarkannya dekrit presiden
tanggal 5 Juli 1959.
Dengan
sistem demokrasi terpimpin ini, diharapkan mampu membawa Indonesia pada
kemakmuran bersama dalam persamaan sosial, politik, dan ekonomi. Namun, lagi-lagi
kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan Indonesia pada masa ini belum
bisa mengubah kondisi perekonomian Indonesia. Adapun langkah yang ditempuh
pemerintah untuk memperbaiki keadaan adalah sebagai berikut.
·
Devaluasi yang terjadi
pada tanggal 25 Agustus 1959, yaitu terjadi penurunan nilai mata uang kertas
pecahan Rp500 menjadi Rp50, Rp1000 menjadi Rp10.
·
Dibentuknya deklarasi
ekonomi yang bertujuan untuk mencapai tahap ekonomi sosialis melalui cara
demokrasi terpimpin. Namun, yang terjadi adalah stagnansi bagi sistem
perekonomian di Indonesia.
·
Pemerintah tidak
melakukan penghematan terhadap pengeluaran-pengeluarannya. Ditambah dengan
terjadinya devaluasi nilai mata uang lagi pada tanggal 13 Desember 1965, di
mana uang Rp1000 menjadi Rp1.
Orde Baru
Periodisasi
selanjutnya setelah masa demokrasi terpimpin adalah masa Orde Baru. Pada masa
Orde Baru ini, stabilisasi ekonomi dan politik menjadi fokus utama pemerintah.
Program pemerintah yang diterapkan berorientasi pada pengendalian inflasi, menyelamatkan
keuangan negara, serta melakukan pengamanan terhadap kebutuhan pokok.
Pengendalian inflasi ini harus dilakukan mengingat pada awal tahun 1966,
tingkat inflasi mencapai 650% per tahun.
Kebijakan
ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru ini
diarahkan pada pembangunan di segala bidang kehidupan bangsa. Kebijakan ekonomi
yang berlaku tercermin dalam 8 jalur pemerataan yang terdiri atas pendidikan
dan kesehatan, pembagian pendapatan, kebutuhan pokok, kesempatan kerja, partisipasi
wanita, kesempatan memiliki usaha, serta penyebaran pembangunan dan peradilan.
Semua kebijakan tersebut dilaksanakan dengan pola pembangunan jangka panjang
yang disebut dengan Pelita.
Masa
Orde Baru ini kondisi perekonomian Indonesia sebenarnya tidaklah berjalan
seperti yang harapkan. Masa Orde Baru diwarnai kondisi di mana kerusakan dan
pencemaran sumber-sumber kekayaan alam, perbedaan kentara yang terjadi
antardaerah, golongan pekerjaan dan kelompok, dan menumpuknya utang luar
negeri. Selain itu, juga marak terjadinya praktik KKN, sehingga tidak adanya
keseimbangan antara ekonomi dan sosial politik yang kondusif.
Masa Reformasi
Periodisasi
yang terakhir masih berlangsung saat ini adalah masa reformasi. Pada masa ini,
terjadi laju inflasi yang stabil, sehingga nilai tukar rupiah juga ikut stabil.
Kemudian masa ini juga memperlihatkan kondisi yang positif terhadap perbaikan
perekonomian di Indonesia secara keseluruhan, selama tahun 1999 produksi
domestik bruto meningkat antara kisaran -2% sampai 0%.
Masa
reformasi ini digalakkan program ekonomi rakyat yang diterapkan untuk
pengembangan dan pemberdayaan rakyat yang berkelanjutan. Pemerintah membentuk
PT Permodalan Nasional Madani yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi
rakyat yang meliputi jasa pembiayaan dan manajemen, pemberian kredit, mendukung
kegiatan koperasi baik usaha kecil maupun menengah.
2.3
Aspek
aspek perekonomian Indonesia menurut letak geografis
Dari aspek sosial letak geografis Indonesia menyebabkan
bangsa Indonesia mudah berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain sehingga proses
interaksi antarbangsa lebih mudah terjalin. Masyarakat Indonesia bisa menjalin
hubungan baik dengan masyarakat benua Asia dan masyarakat benua Australia.
Indonesia yang terletak di posisi silang (cross position) menyebabkan Indonesia
banyak memiliki mitra kerjasama dengan negara-negara berkembang. Dari aspek
budaya, bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam dari berbagai suku
bangsa. Suku- suku bangsa di Indonesia terpisah di berbagai pulau. Hal ini
menyebabkan keberagaman budaya tercipta dan bahkan terkadang terjadi asimilasi
serta akulturasi budaya lokal dengan budaya asing. Potensi letak geografis
Indonesia yang strategis sangat menunjang dalam kemajuan kegiatan perekonomian
negara Indonesia karena Indonesia terletak di jalur perdagangan internasional.
Letak geografis Indonesia menyababkan keberagaman dalam berbagai hal seperti
keragaman flora dan fauna, keberagaman jenis tanah, keberagaman vegetasi,
dan sebagainya. Keberagaman vegetasi ini dipengaruhi oleh keadaan iklim
Indonesia yaitu beriklim topis. Indonesia juga memiliki potensi kekayaan alam
yang banyak seperti kekayaan hasil hutan, hasil tambang, hasil perkebunan yang
bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sifat dan karakteristik
geografis Indonesia ditinjau dari aspek iklim, merupakan negara humid tropik
yang berpengaruh pada kehidupan tumbuhan, hewan dan manusia, sehingga sebagian
besar sumberdaya lahan merupakan lahan yang subur untuk pertanian. Kondisi laut
yang membentang memiliki potensi ikan dan keindahan alam serta berfungsi
sebagai penghubung antar pulau.
2.4
Tujuan
Pembangunan Suatu Negara
a.
Pembangunan ekonomi
jangka pendek : tujuannya adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan,
kesejahteraan, masyarakat yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi juga harus
mampu membuat landasan yang baik untuk pembangunan yang akan datang.
b.
Pembangunan ekonomi
jangka panjang : tujuannya adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Pembangunan tersebut jugaharus merata baik material dan spiritual berdasarkan
pancasila.
2.5
Analisis
·
Analisis Internal,
Analisis internal dilakukan dengan mengindentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari berbagai aspek yang ada di Kabupaten Karo. Aspek-aspek
internal di Pemerintah Kabupaten Karo antara lain terdiri dari aspek:
Kelembagaan, manajemen, SDM, SDA dan sumber daya lainnya.
·
Analisis Eksternal,
Analisis keadaan eksternal perlu dilakukan untuk mendapatkan
(mengindentifikasi) sebagai aspek diluar Kabupaten Karo yang berpengaruh
terhadap penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Karo. Dengan melakukan analisis
keadaan eksternal akan diketahui peluang dan ancaman (tantangan) yang dapat
dimanfaatkan dan akan berpengaruh dalam mencapai kinerja yang optimal.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan
dari sejarah sistem perekonomian di Indonesia hingga reformasi adalah
1.Semakin Meningkatnya Mutu Perekonomian Di
Indonesia, terdapat inflasi naik turunnya perekonomian di Indonesia
2.Dilihat dari latar belakang sejarah,
Indonesia menganut sistem Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan .
3.Dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat
dalam UUD 1945 pasal 33
5.Perekonomian di Indonesia cenderung
berubah-ubah dari setiap pemimpin yang memimpin Negara.
3.2
Saran
Kita
sebagai warga Negara Indonesia haruslah mengerti seluk beluk sistem
perekonomian kita, yakni sistem perekonomian Indonesia. Karena hal tersebut
sangatlah penting untuk mengatur perekonomian kita sendiri. Hanya yang siap dan
mempertahankan lah yang mampu menyongsong perekonomian Indonesia yang lebih baik
lagi.
Daftar Pustaka :
Komentar
Posting Komentar